Friday, December 6, 2013

NYAMUK GALLINIPER

Tags

Gigitannya Seperti Tikaman Pisau

Sebagian besar dari kita beranggapan bahwa nyamk adalah hewan yang tidak berbahaya asalkan gigitannya tidak menularkan penyakit tertentu. Jika digigit nyamuk, hal yang kita rasakan biasanya gatal dan biasanya saat digigit, kita tidak merasakannya.
Kita hanya menemukan bentolan kecil dan merasa gatal setelah nyamuk yang menggigit kita tadi sudah pergi. Tapi, ternyata ada satu jenis nyamuk yang gigitannya terasa sakit dan ukurannya pun jauh lebih besar dari nyamuk biasa. Nyamuk yang bernama Galliniper atau Psophora ciliate ini ukurannya 20 kali lebih besar dari nyamuk biasa. Jadi, tidak heran jika gigitannya pun terasa jauh lebih sakit. Lalu sesakit apakah rasanya digigit nyamuk raksasa yang bernama Galliniper ini? Menurut mereka yang sudah pernah mengalaminya rasanya sakit sekali seperti ditusuk dengan pisau. Jadi, siapa pun yang digigit seperti saat mereka digigit oleh nyamuk raksasa ini pasti langsung menyadarinya, tidak seperti saat mereka digigit oleh nyamuk biasa. Bahkan mereka yang digigit oleh nyamuk ini langsung teriak kesakitan.

Untungnya, nyamuk galliniper tidak ada di Indonesia kita tidak perlu khawatir bertemu dengan nyamuk raksasa ini. Nyamuk yang gigitannya sangat menyakitkan ini banyak ditemukan di daerah Florida, Amerika. Mereka bisa berkemang biak dan tumbuh besar di berbagai tempat. Biasanya telur nyamuk raksasa ini menetas saat air bah datang di musim utan. Satu lagi hal yang istimewa dari nyamuk ini adalah keganasannya saat masih berbentuk larva pun nyamuk galliniper sudah dapat memangsa hewan lain. Biasanya nyamuk berkeliaran mencari mangsa pada pagi dan malam hari. Tapi, nyamuk galliniper berbeda, nyamuk yang ukurannya besar ini berkeliaran mencari mangsa tiap waktu, baik itu pagi, siang, maupun malam. Biasanya yag menjadi mangsa idalah hewan peliharaan, hewan liar, ikan, dan terkadang manusia. Menangkal gigitan nyamuk ini juga tidak mudah. Memakai pakaian tertutup pun bukan jaminan aman, karena gigitannya dapat menembus kain. Jika anda berpikir bahwa nyamuk ini dapat dengan mudah diatasi dengan cairan pembunuh serangga, anda salah. Selain lebih besar dan gigitannya lebih sakit nyamuk galliniper ini daya tahanya juga jauh lebih kuat dibandingkan dengan nyamuk biasa.
 Walaupun gigitnnya terasa sangat sakit seperti ditusuk dengan pisau, sampai sekarang belum ditemukan penyakit berbahaya seperti DBD atau malaria yang dapat ditularkan oleh nyamuk galliniper. Jadi, jstru gigitan nyamuk biasa yang tidak  terasa sakit bisa lebih berbahaya dari pada gigitan nyamuk gallineiper yang rasanya sakit sekali.
Cara yang efektif untuk menangani serangan nyamuk raksasa ini sampai sekarang belum diltemukan. Padahal, menurut para ahli, populasi nyamuk ini bertambah dengan cepat. Nyamuk ini juga misterius. Saat musim panas, mereka menghilang atau jarang ditemukan. Tapi saat musim hujan tiba, nyamuk ini muncul dalam jumlah  yang banyak secara tiba-tiba.
Galliniper sama menakutkannya dengan ular piton, ikan hiu, badai tropis, dan bencana lainnya. Saat ini, nyamuk itu  sedang beranak pinak dengan pesatnya dengan suburnya di Florida, Amerika Serikat. Lompatan jumlah populasi nyamuk ini disebabkan telur-telur Galliniper yang menetas setelah hujan badai dan banjir yang menimpa Negara itu pada musim panas lalu. Telur yang diproduksi tahun lalu, akhirnya “panen” di musim panas ini.
“Saya tidak terkejut dengan jumlahnya, mengingat angka yang kita lihat tahun lalu. Di saat kita dilanda musim hujan, maka kita akan melihatnya lagi”, kata Phil Kaufman, entomolog dari University of Florida, sebagaimana dilansir Live Science, Senin, 11 Maret 2013. Kaufman menjelaskan telur Galliniper sangat tangguh, tidak mudah menetas. Telur bisa bertahan bertahun-tahun, menunggu  air bah datang yang akan membuatnya menetas. “Bahkan saat masih berupa larva, Galliniper sudah mampu memangsa makhluk kecil yang hidup di air. Setelah dewasa, Galliniper menjadi hama yang rakus. Ia akan mencari makan siang dan malam, berbeda dengan nyamuk biasa yang mencari mangsa saat malam dan pagi. Gigitannya pun bertenaga, bisa menembus pakaian. Tak hanya itu, nyamuk menyeramkan ini juga dikenal sebagai pemangsa hewan peliharaan, hewan liar, dan ikan.

Sejatinya nyamuk ini tidak beracun. Hanya saja gigitannya yang sangat menyakiitkan. Cairan penangkal serangga tidak cukup kuat untuk menangkal Galliniper, karena ukurannya yang sangat besar. “Bahkan ada anggapan hanya lapisan perak yang dapat menangkal nyamuk itu”. Ini menunjukkan betapa bahanya Galliniper disbanding serangga-serangga lain.


Wildan XI_8 :: Dari berbagai sumber

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon