Gigitannya
Seperti Tikaman Pisau
Sebagian besar dari kita
beranggapan bahwa nyamk adalah hewan yang tidak berbahaya asalkan gigitannya
tidak menularkan penyakit tertentu. Jika digigit nyamuk, hal yang kita rasakan
biasanya gatal dan biasanya saat digigit, kita tidak merasakannya.
Kita hanya menemukan bentolan kecil dan merasa gatal
setelah nyamuk yang menggigit kita tadi sudah pergi. Tapi, ternyata ada satu
jenis nyamuk yang gigitannya terasa sakit dan ukurannya pun jauh lebih besar dari
nyamuk biasa. Nyamuk yang bernama Galliniper atau Psophora ciliate ini ukurannya 20 kali lebih besar dari nyamuk
biasa. Jadi, tidak heran jika gigitannya pun terasa jauh lebih sakit. Lalu
sesakit apakah rasanya digigit nyamuk raksasa yang bernama Galliniper ini?
Menurut mereka yang sudah pernah mengalaminya rasanya sakit sekali seperti
ditusuk dengan pisau. Jadi, siapa pun yang digigit seperti saat mereka digigit
oleh nyamuk raksasa ini pasti langsung menyadarinya, tidak seperti saat mereka
digigit oleh nyamuk biasa. Bahkan mereka yang digigit oleh nyamuk ini langsung
teriak kesakitan.

Untungnya, nyamuk galliniper tidak ada di Indonesia
kita tidak perlu khawatir bertemu dengan nyamuk raksasa ini. Nyamuk yang
gigitannya sangat menyakitkan ini banyak ditemukan di daerah Florida, Amerika.
Mereka bisa berkemang biak dan tumbuh besar di berbagai tempat. Biasanya telur
nyamuk raksasa ini menetas saat air bah datang di musim utan. Satu lagi hal
yang istimewa dari nyamuk ini adalah keganasannya saat masih berbentuk larva
pun nyamuk galliniper sudah dapat memangsa hewan lain. Biasanya nyamuk
berkeliaran mencari mangsa pada pagi dan malam hari. Tapi, nyamuk galliniper
berbeda, nyamuk yang ukurannya besar ini berkeliaran mencari mangsa tiap waktu,
baik itu pagi, siang, maupun malam. Biasanya yag menjadi mangsa idalah hewan
peliharaan, hewan liar, ikan, dan terkadang manusia. Menangkal gigitan nyamuk
ini juga tidak mudah. Memakai pakaian tertutup pun bukan jaminan aman, karena
gigitannya dapat menembus kain. Jika anda berpikir bahwa nyamuk ini dapat
dengan mudah diatasi dengan cairan pembunuh serangga, anda salah. Selain lebih
besar dan gigitannya lebih sakit nyamuk galliniper ini daya tahanya juga jauh
lebih kuat dibandingkan dengan nyamuk biasa.
Walaupun
gigitnnya terasa sangat sakit seperti ditusuk dengan pisau, sampai sekarang
belum ditemukan penyakit berbahaya seperti DBD atau malaria yang dapat
ditularkan oleh nyamuk galliniper. Jadi, jstru gigitan nyamuk biasa yang
tidak terasa sakit bisa lebih berbahaya
dari pada gigitan nyamuk gallineiper yang rasanya sakit sekali.
Cara yang efektif untuk menangani
serangan nyamuk raksasa ini sampai sekarang belum diltemukan. Padahal, menurut
para ahli, populasi nyamuk ini bertambah dengan cepat. Nyamuk ini juga
misterius. Saat musim panas, mereka menghilang atau jarang ditemukan. Tapi saat
musim hujan tiba, nyamuk ini muncul dalam jumlah yang banyak secara tiba-tiba.
Galliniper sama menakutkannya
dengan ular piton, ikan hiu, badai tropis, dan bencana lainnya. Saat ini,
nyamuk itu sedang beranak pinak dengan
pesatnya dengan suburnya di Florida, Amerika Serikat. Lompatan jumlah populasi nyamuk
ini disebabkan telur-telur Galliniper yang menetas setelah hujan badai dan
banjir yang menimpa Negara itu pada musim panas lalu. Telur yang diproduksi
tahun lalu, akhirnya “panen” di musim panas ini.
“Saya tidak terkejut dengan
jumlahnya, mengingat angka yang kita lihat tahun lalu. Di saat kita dilanda
musim hujan, maka kita akan melihatnya lagi”, kata Phil Kaufman, entomolog dari
University of Florida, sebagaimana dilansir Live Science, Senin, 11 Maret 2013.
Kaufman menjelaskan telur Galliniper sangat tangguh, tidak mudah menetas. Telur
bisa bertahan bertahun-tahun, menunggu
air bah datang yang akan membuatnya menetas. “Bahkan saat masih berupa
larva, Galliniper sudah mampu memangsa makhluk kecil yang hidup di air. Setelah
dewasa, Galliniper menjadi hama yang rakus. Ia akan mencari makan siang dan
malam, berbeda dengan nyamuk biasa yang mencari mangsa saat malam dan pagi. Gigitannya
pun bertenaga, bisa menembus pakaian. Tak hanya itu, nyamuk menyeramkan ini
juga dikenal sebagai pemangsa hewan peliharaan, hewan liar, dan ikan.
Sejatinya nyamuk ini tidak beracun.
Hanya saja gigitannya yang sangat menyakiitkan. Cairan penangkal serangga tidak
cukup kuat untuk menangkal Galliniper, karena ukurannya yang sangat besar. “Bahkan
ada anggapan hanya lapisan perak yang dapat menangkal nyamuk itu”. Ini menunjukkan
betapa bahanya Galliniper disbanding serangga-serangga lain.
Wildan XI_8 :: Dari berbagai sumber